Prabu Duryudana
terdiam. Suasana di pendopo Hastina Pura Nampak hening . Tak lama kemudian,
sang prabu Duryudana mulai angkat bicara. Pertanyaan pertama yang diajukan,
kaitannya dengan tujuan dan maksud kedatangan raden Harjuna menghadap di negeri
Hastina Pura.
“ Maaf dimas ,
terus terang saja, aku sedikit terkejut tidak ada angin tak ada badai tiba –
tiba dimas Harjuna datang menghadapku.Gerangan apakah yang membuat dimas
Harjuna jauh – jauh dari Madukara , ke Hastina pura ini ? apakah ada masalah
penting ? “ , Tanya sang Duryudana dengan penuh selidik, disertai rasa ingin
tahu yang besar.
“ saya juga
minta maaf , jika kedatangan saya ke negeri Hastina Pura ini, membuat kanda
Prabu Duryudana terkejut dan mengusik ketenangan para saudara Kurawa,” Sesaat
Harjuna terdiam, mencoba menata kata dan hati agar apa yang akan disampaikan
kepada prabu Duryudana dapat diterima dengan jelas serta tidak menimbulkan
kesalah pahaman.
“ Jika apa yang
saya sampaikan nanti , tidak berkenan saya minta maaf kepada kanda prabu
Duryudana. Tapi jika ini tidak saya sampaikan saya juga merasa terbebani. Ini
kaitannya dengan kondisi kawula , dan kondisi negeri Hastina Pura semenjak
kanda prabu duryudana naik tahta mengantikan romo Prabu pandu “.
“ Dimas katakan saja
, tidak usah ragu, saya akan mendengarkan “, sela prabu duryudana memotong kata
– kata raden Harjuna.
“ Kanda prabu
ada tiga hal yang ingin saya sampaikan , pertama selama kanda prabu menjadi
raja di Negeri Hastina Pura , banyak nasib para kawula alit yang tidak
menentu.Saya melihat banyak diantara mereka yang tidak mendapatkan layanan
kesehatan , pendidikan sebagaimana mestinya. Kedua keadilan hukum dinegeri ini,
perlu di tata kembali, karena saya melihat jika hukum menimpa para kawulo alit
prosesnya amat cepat , bahkan hukumannya pun kadang – kadang tak sesuai dengan
kesalahan yang mereka lakukan,namun jika para punggawa atau kerabat Hastina
Pura yang terkena kasus hukum mereka seolah –olah kebal hukum , Ini sangat
tidak adil.”
Sejenak raden
Harjuna terdiam.Seolah berupaya menahan rasa sesak didalam dada. Sesak dengan
berbagai persoalan dan kondisi negeri Hastina Pura yang tak kunjung membaik
.Kembali raden Harjuna melanjutkan kata – katanya, “ Permintaan saya yang
ketiga …jika memang kanda tidak bisa membuat rakyat Hastina Pura menjadi lebih
sejahtera, bahkan hukum tidak tegak setegak – tegaknya , juga masyarakat masih
diliputi kesusahan karena tidak terlayaninya hak – hak mereka, dengan sangat
terpaksa Hari ini juga saya mewakili para saudara pandawa untuk meminta kembali
tahta Hastina Pura ….!”.
Ungkapan atau
kata – kata raden Harjuna terakhir membuat suasana pendopo Hastina Puramenjadi
hening sesaat, tak terkecuali prabu Duryudana tak berucap sedikitpun.
“ Nak mas
Harjuna …!” tiba – tiba suara mahapatih Hastina pura yaitu patih Sangkuni
memecah suasana keheningan di Pendopo Hastina Pura.
“ Saya paman
Sangkuni ,” Jawab raden Harjuna, seraya menoleh kearah patih sangkuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar