Usai melepas lelah sejenak sembari
menikmati suasana di hutan yang ada ditepian Negara Hastina Pura Raden Harjuna
kembali mengajak keempat punakawannya untuk kembali melanjutkan perjalanan. Sepanjang
perjalanan raden Harjuna selalu dan selalu bertanya pada masyarakat disetiap
desa yang dsinggahi. Sejauh mana masyarakat dapat merasakan hasil – hasil pembangunan
juga seberapa baikkah akses pelayanan yang diberikan pemerintah Hastina Pura
kaitannya dengan masalah pendidikan ,kesehatan , juga keamanan.
Sejauh perjalanan yang ditempuh raden
Harjuna menuju Negara Hastina Pura. Terlihat sejumlah ketimpangan , mulai dari
masalah ekonomi dimana rakyat yang miskin lebih banyak dari mereka yang hidup
sejahtera. Bahkan tidak sedikit warga yang mengeluhkan lambannya pelayanan yang
diberikan Negara Hastina Pura dibawah naungan Prabu Duryudana.
Setelah menempuh
perjalanan kurang lebih dua hari raden harjuna beserta para punakawannya
akhirnya keluar dari hutan Kamiyaka. Belum genap raden Harjuna melangkahkan
kaki sebanyak 10 langkah keluar dari hutan Kamiyaka , tiba – tiba dikejauhan
tampak debu mengebul keudara diringi suara Ringkikkan kuda . Serombangan
prajurit yang dipimpin adipati Karna dari kerajaan Awangga bergerak mendekati
raden Harjuna dan para punokawan.
“ Den…hati –
hati looo….ada serombongan prajurit yang berjalan kearah kita .” Ucap ki Lurah
Petruk sambil terus menatap kearah rombongan prajurit itu .
“ Petruk ..!
kira – kira pasukkan atau prajurit dari manakah itu ? “
“ Kalo dilihat
dari pakaian yang mereka kenakkan raden , itu adalah para prajurit dari
kadipaten Awangga pimpinan Gusti adipati Karna.”
Apa yang
dikatakan Ki lurah Petruk ternyata benar adanya . Tak lama kemudian pasukkan
sejumlah kurang lebih 100 orang pimpinan Adipati Karna berhenti kemudian
menghampiri raden Harjuna.
“Ohhh…rupanya
dimas Harjuna ….”Ungkap Adpati Karna sembari mendekati Raden Harjuna.
“ Benar kanda ,”
Jawab raden Harjuna dengan ramah kepada sang adipati Karna yang tak lain adalah
kakak kandung Raden Harjuna.
“ Mengapa dimas
Harjuna berada ditempat ini. Dan Hendak kemanakah gerangan dimas Harjuna
bersama para semua Punakawan ? “ Tanya Adipati Karna diliputi rasa ingin tahu.
“ Terus terang
kanda , saya ingin menghadap kanda prabu Duryudana ?”
“Oh…,” Sang
adipati karna mengangguk – anggukkan kepala,..” tapi dimas kalau boleh saya
tahu ada gerangan apakah dimas Harjuna ingin
menghadap Prabu Duryudana.”
Raden Harjuna
terdiam tak segera menjawab pertanyaan sang adipati Karna. Suasana tiba – tiba hening
dan hanya terdengar suara daun – daun yang diterpa angin serta sesekali
terdengar suara burung – burung yang terlihat berloncatan diatas pohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar