Pages

Jumat, 20 September 2013

Workshop Peningkatan daya saing produks Furniture Di Jawa Tengah tahun 2013

Saudara / Kegiatan Workshop Peningkatan Daya Saing /  Melalui Pemberlakuan Standar Mutu Produk Furniture / Mengacu pada Regulasi Internasional dibuka Kadinas Perindag Prov. Jateng, P Edison Ambarura,SE,MSi Rabu (18/9) //  Kegiatan itu /  bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan /  pola pikir dan upaya dalam meningkatkan daya saing /  melalui pemberlakuan penerapan standar mutu produk  furnitur / dan kayu olahan yang mengacu pada regulasi international //  Acara itu di hadiri / oleh Kemenperin /  Dinas Perindag Kab/kota /  Klaster Industri Furniture dan Kayu Olahan Jateng dan pelaku usaha industri furniture di jateng //
Selama ini / Kondisi industri furniture dan kayu olahan di Jawa Tengah / sangat potensial untuk dikembangkan mengingat pasar produk furniture dan kayu olahan / yang semakin menarik tersebar di daerah Jepara, Blora, Kudus, Semarang, Klaten, Sragen dan Sukoharjo / sedangkan kayu olahan tersebar di daerah Temanggung, Wonosobo, Magelang, Purbalingga, Banjarnegara, Kendal dan Batang //  Selain itu sumber bahan baku lainnya berasal dari hutan rakyat yang memiliki tingkat variasi yang tinggi dalam hal bentuk dan kualitasnya //
Terungkap bahwa / Hambatan pengembangan industri furniture dan kayu olahan / semakin lama semakin kompetitif //  Isue-isue kelestarian hutan yang semakin terancam /  menghantarkan lahirnya kebijakan Sistem Verikasi Legalitas Kayu (SVLK) / yang berlaku secara mandatory //  Hal mendasar / tentu membuat pelaku usaha harus /  melakukan pembenahan sistem administrasi dari segi hulu sumber bahan baku yang diperoleh secara legal dalam bentuk tata usaha kayu sampai kepada sistem administrasi perijinan tenaga kerja / dan aspek lingkungan hidup ///

_______________________________________________________________________

Gubernur sampaikan ttg Pentingnya daulat pangan

Saudara / saat melantik Pengurus pandu tani Indonesia / Melalui Plt Sekda Jateng Ir Sri Poeryono Gubernur Ganjar Pranowo / menyampaikan ttg Pentingnya Daulat pangan // Daulat pangan  adalah pemenuhan pangan / dengan mengupayakan produksi sendiri //  Sedangkan ketahanan pangan, adalah upaya pemenuhan pangan / bisa dari produksi sendiri dan dukungan dari luar daerah /  bahkan impor //
Lebih lanjut Menurut Gubernur / menyampaikan ttg  Peningkatan produktivitas pertanian ini / sangat penting /  karena ke depan bukan lagi ketahanan pangan yang kita incar /  tetapi Jawa Tengah harus bisa mewujudkan kedaulatan pangan //
Ditegaskan bahwa Jawa Tengah ini, potensi sumber daya dan kearifan lokalnya / sangat luar biasa, baik sumber daya manusia / maupun sumberdaya alamnya //  Kuncinya, tergantung dari upaya kita bersama / dalam mengelola dan mendayagunakan potensi sumberdaya dan kearifan lokal yang kita miliki //
Gubernur minta, agar organisasi petani seperti PATANI ini / jangan hanya dijadikan wahana pertemuan atau arisan para petani saja /  tetapi diskusi serius menemukan konsep-konsep baru agar Petani bisa menembus batas / baik dalam meningkatan kualitas dan kuantitas produksi serta sukses dalam pemasaran //
Gubernur juga menjelaskan bahwa penetapan kawasan lahan pertanian pangan ini / sangat penting, karena saat ini alih fungsi lahan pertanian di Jawa Tengah /  sudah sangat memprihatikan, selama 10 tahun terkahir laju alih fungsi lahan paling sedikiti 4 hektar per hari. Lahan terus beralih fungsi setiap tahunnya, untuk mengakomodasi kebutuhan perumahan, industri dan jasa //
Jumlah petani di Jawa Tengah menurut sensus pertanian dari BPS menurun tajam. Bahkan alih profesi para petani di Jawa tengah ini menjadi yang terbesar secara nasional. Sebanyak 35% atau mencapai ±1,47 juta rumah tangga petani telah alih profesi di bidang lain ///



Tidak ada komentar:

Posting Komentar