Beranda 13 Desember 2013
Pemkab Purworejo Melaunching PATEN yang dipusatkan Di Kemiri
Saudara / Menjelang akhir tahun 2013
/ Pemerintah Kabupaten Purworejo akhirnya berhasil me-launching Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) // Launching PATEN dipusatkan di
Kecamatan Kemiri / ditandai dengan pengguntingan pita ruang pelayanan PATEN
Kecamatan Kemiri / oleh Bupati Purworejo / Rabu 11 Desember 2013 //
Dalam acara tersebut juga diserahkan
hadiah percepatan pelunasan PBB-P2 Tahun Pajak 2013 Kecamatan Kemiri // Hadiah
diberikan kepada 10 orang untuk wajib pajak perseorangan / 2 orang untuk wajib
pajak perseorangan dengan pokok PBB terbesar / 7 kepala desa dengan lunas 100 persen / dan 6 kepala desa dengan lunas PBB tercepat //
Dalam laporan panitia / Kepala Bagian
Pemerintahan Setda / Kendrasmoko SSos MSi / mengatakan bahwa PATEN merupakan
sebuah inovasi sederhana / namun memberikan manfaat yang besar // Selain
mempermudah masyarakat memperoleh pelayanan / juga memperbaiki citra dan
legimitasi pemerintah daerah di masyarakat // Dalam rangka meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik ke arah yang lebih baik / dan
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat / maka perlu segera diterapkan PATEN //
Lebih lanjut Kendrasmoko mengatakan
bahwa optimalisasi peran kecamatan / merupakan keniscayaan yang dapat menjadi
akselerator atau percepatan / dalam peningkatan pelayanan publik di daerah //
Posisi kecamatan menjadi sangat penting
/ mengingat banyak pihak berharap kecamatan mampu berperan / sebagai pusat
pelayanan bagi masyarakat // Dalam kontek pelayanan / camat diharapkan mampu
memberikan inovasi dalam pelayanan publik //
Pada sambutan Bupati Purworejo / Drs
H Mahsun Zain MAg / mengatakan bahwa APBD Kabupaten Purworejo / 80 persen dari
sektor pajak // Kalau pajak dihilangkan / maka negara akan mengalami kerugian
// Sehingga Pemkab telah mengadakan MoU
dengan Kejaksaan Negeri / untuk mencari solusi cara mengatasi PBB yang belum lunas // Karena di Purworejo
tunggakan PBB mencapai milyaran rupiah //
Selain itu / Bupati mengakui bahwa
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik pada saat ini / memang masih perlu
peningkatan ke arah yang lebih baik // Banyak hal yang menjadi penyebab belum
optimalnya / penyelenggaraan pelayanan publik // Misalnya masih terbatasnya
sarana pelayanan / petugas yang belum bersifat melayani / tidak jelasnya waktu dan
biaya / serta prosedur panjang menyelesaikan suatu jenis pelayanan //
Oleh karena itu / Kementrian Dalam
Negeri melalui Direktorat Jendral Pemerintah Umum / telah mendorong setiap
daerah untuk segera menerapkan / penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan atau PATEN // PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di
kecamatan / yang proses pengelolaannya mulai dari pemohon / sampai ke tahap
terbitnya dokumen / dilakukan dalam satu atap // Satu tempat berarti cukup
melalui satu meja atau loket pelayanan // Sehingga sistem ini memosisikan warga
masyarakat / hanya berhubungan dengan petugas di kecamatan // Menurut Bupati /
siap atau tidak siap / hal tersebut tetap harus dilaksanakan //
----------------------------------------------
Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Purworejo tahun
2013
Saudara / Berbagai program pemerintah
baik dari pusat / propinsi / maupun kabupaten untuk penanggulangan kemiskinan
telah dilaksanakan // Namun angka kemiskinan masih tinggi // Berbagai
permasalahan dimungkinkan menjadi kendala / seperti egosektor tiap-tiap SKPD /
kurang koordinasi antar anggota Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) / hingga data base yang tidak
akurat //
Hal tersebut mengemuka dalam rapat
koordinasi penanggulangan kemiskinan tahun 2013 Kabupaten Purworejo / Rabu 11
Desember 2013 / di aula rumah sakit “Saras Husada” // Rakor diikuti anggota
TKPKD sekitar 70 orang // Rakor dibuka Sekda Drs Tri Handoyo MM // Rakor
diselenggarakan melalui paparan / diskusi / dan tanya jawab / Kegiatan
menghadirkan tiga narasumber / dari Bapeda Propinsi Jawa Tengah / praktisi
sosial / dan Bappeda Kabupaten Purworejo //
Kasubbid Kependudukan dan Keluarga
Berencana pada Bapeda Provinsi Jawa Tengah / Ir Arif Budianto MSi /
mengungkapkan bahwa apabila bicara
kemiskinan / tidak bisa membandingkan pendapatan satu orang dengan yang lain //
Yang dijadikan pedoman adalah kemiskinan absolut // Berdasarkan data statistik
yang dimiliki 2013 / pembangunan ekonomi Jateng pada posisi 6,1 / angka
kemiskinan 14,56 (4,27 juta jiwa) / pengangguran terbuka naik dari 5,63 menjadi
6,02 //
Ir Arif Budianto mengatakan bahwa
kemiskinan meliputi multidimensi // Untuk itu / penanggulangan kemiskinan
hendaknya dilakukan secara multi sektoral // Tetapi tiap sektor mendefinisikan
kemiskinan berbeda-beda / tergantung kebutuhan mereka // Disisi lain data
kemiskinan yang akurat tidak ada // Data yang selama ini digunakan adalah hasil
pendataan oleh Badan Pusat Statistik //
Perolehan data hanya berdasarkan sampel-sampel per blok / tidak
dilakukan sensus // Sehingga ketika butuh data nama dan alamat masyarakat
miskin / tidak akan ditemukan // Banyak masyarakat yang mengaku miskin / tetapi
tidak masuk data dan sebaliknya // Sehingga banyak yang mengatakan program
tidak tepat sasaran //
Menurut Ir Arif Budianto / ada
beberapa faktor penyebab ketidaktetapan sasaran // Diantaranya perbedaan
pendapat siapa yang berhak dan yang tidak / dan terdapat kesalahan data //
Apalagi data yang dipakai hasil pendataan BPS tahun 2011 lalu // Padahal perkembangan
kehidupan setiap hari bisa berubah // Pemberian program berdasarkan kuota /
bukan bersifat kualitatif //
Narasumber lain / Sadiman Al Kundarto
/ praktisi sosial dari Semarang / mengungkapkan bahwa Indonesia kaya akan
potensi / namun ironisnya angka kemiskinan tinggi // Beberapa potensi yang
dimiliki antara lain / dari segi manusia dengan memiliki orang pintar kaliber
dunia / lulusan sarjana tiap tahun lebih dari seribu orang // Segi alami /
sumber alam apa saja ada di Indonesia // Kelembagaan punya organisasi mulai
dari dasa wisma hingga yang tertinggi // Sistem nilai / gotong royong / setia
kawan / dan peduli sosial sangat tinggi //
Namun mengapa masih banyak penduduk
miskin / karena masyarakatnya kurang bersyukur dan komitmennya rendah // Malas/
kurang kreatif / kurang berani mengambil resiko // Suka jalan pintas /
terbelenggu mitos / dan kurang kerja cerdas //
Langkah untuk membangkitkan menangani
kemiskinan / menurut Sadiman Al Kundarto / dengan mengembalikan sistem alam
yang pernah ada / untuk kemakmuran bersama // Dilakukan kegiatan yang punya
peluang pasar yang menjanjikan / dengan membangun kemitraan dengan berbagai
pihak //
Sementara Kabid Pemerintahan dan
Sosial Budaya pada Bappeda Kabupaten Purworejo / Dra Nurhidayati MM / memaparkan bahwa angka
kemiskinan Kabupaten Puworejo di tahun 2011 / pada posisi 17,51% // Posisi itu
diatas angka nasional (12,36%) / dan propinsi (16,28%) // Berdasarkan basis
data terpadu Kabupaten Purworejo / dari 63.215 rumah tangga / terbanyak Rumah
Tangga Sangat Miskin 24.212 (38,65%) dan Rumah Tangga Miskin 19.502 (30,85%) //
Priotitas penanggulangan kemiskinan
dilakukan melalui beberapa bidang // Yaitu bidang ketenagakerjaan / melalui
upaya peningatan pendapatan penduduk miskin // Bidang Pendidikan / peningkatan
angka partisipasi untuk SD - MI / SMP - MTs / dan angka buta huruf 15 tahun
keatas // Bidang Kesehatan menurunkan angka kematian bayi / balita / ibu
melahirkan / dan prevalensi balita kekurangan gizi // Bidang infrastruktur /
dengan penanganan infrastruktur dasar //
------------------------------------------------
Sosialisasi Pemilu 2014 kepada
Pengurus Karang Taruna
Saudara / Bertempat di Aula Kecamatan
Purworejo / KPU Kabupaten Purworejo mengadakan sosialisasi kepada pengurus
karang taruna se-Kecamatan Purworejo // Sosialisasi mengambil tema Demokrasi
dan Pemilu // Hadir Camat Purworejo Drs. Edi Novianto / Ketua PPK Kecamatan
Purworejo / dan Relawan Demokrasi //
Dalam sambutannya / Camat Purworejo /
Drs Edi Novianto / menyambut baik kegiatan sosialisasi tersebut // Drs Edi
Novianto berharap generasi muda khususnya karang taruna yang ada di Kecamatan
Purworejo / mendapat manfaat dan informasi yang nyata / tentang pelaksanaan
pemilu dan pengetahuan akan demokrasi // Pemberi materi terdiri dari 2 orang /
yaitu dari Relawan Demokrasi / Lucky / yang memaparkan materi pemilu 2014 //
Sedangkan Purnomosidi, S.Pt dari KPU Kab. Purworejo / memaparkan tentang
Demokrasi //
Pemateri Lucky menguraikan tentang
arti pemilu / bagaimana menjadi pemilih yang cerdas / dan tahapan pemilu 2014
// Sedangkan Purnomosidi memaparkan tentang arti demokrasi / hubungan demokrasi
dengan pemilu / dan tantangan generasi muda di masa depan // Generasi muda
harus melek politik / agar mampu menjadi faktor perubah yang berguna bagi masa
depan // Purnomosidi juga mengatakan bahwa politik bukan hanya monopoli partai
politik dan politisi / karena politik sesungguhnya adalah ilmu yang mengatur
sumber daya politik / demi tujuan akhir mensejahterakan masyarakat//
Pada sesi dialog / ada beberapa
pertanyaan yang mengangkat persoalan / tentang posisi karang taruna dalam
politik khususnya Pileg 2014 // Ada juga yang mengangkat kualitas caleg
perempuan / yang mengisi kuota 30% perempuan namun kualitas tidak memadai // Selain
itu / ada yang menyinggung tentang partisipasi pemilih //
Dalam kesempatan itu / juga
ditunjukkan contoh surat suara yang lay out / dan komposisinya akan menyerupai
surat suara sesungguhnya / yang akan dipakai dalam pileg 2014 // Karena secara
resmi saat sekarang surat suara / belum dikeluarkan oleh KPU Pusat //