Pages

Rabu, 20 Maret 2013

ARJUNA MENGUGAT



               Kabut nan tebal masih tampak menyelimuti suasana dilingkup kesatrian Madukara, tempat tinggal pangeran Arjuna salah satu dari lima kesatria Pandawa. Terlihat raden Harjuna tengah duduk di pendopo kesatrian, dengan dikelilingi keempat Punakawan. Ada semar juga ketiga anaknya : Gareng , petruk dan kilurah bagong.
“Raden Harjuna ….saya selaku punakawan mohon maaf jika selama mengabdi banyak kesalahan yang hamba lakukan , juga sikap anak –anak saya yang kurang sopan.Tapi saya minta raden Harjuna terbuka kepada saya dan anak – anak saya jika memang ada masalah .Mungkin kami bisa turut membantu memberikan usul dan saran ..”, ungkap semar.
Benar raden ….apa yang dikatakan bapak semar …”, lanjut ki lurah Petruk sambil menatap kearah raden Harjuna.
Sejenak raden Harjuna terlihat menghela napas…ada beban berat , yang seolah – olah sulit untuk dipaparkan begitu saja. Tak berapa lama …dengan nada lirih raden Harjuna angkat bicara , “ Semar , petruk , gareng dan kau bagong…aku minta maaf jika belakangan ini aku banyak diam, itu bukan karena kalian bersalah …tapi memang ada masalah lain yang kini tengah aku pikirkan….
“ Masalah apa gerangan raden…, sambut Semar dengan antusias
“ Iya raden kalau boleh kami tahu , “ sahut Petruk , gareng , bagong hampir bersamaan.
“…Begini semar ….masalah yang tengah aku pikirkan saat ini , kaitanya dengan kondisi Negara Hastina pura , semenjak Tahta Hastina Pura dipegang kanda Prabu Duryudana. Hastina Pura tidak makin membaik. Justru sebaliknya banyak masalah yang timbul.Mulai dari korupsi yang makin menggila yang banyak dilakukan mulai dari pejabat yang berlevel tinggi hingga rendah. Juga saya lihat semar… kehidupan rakyat makin memprihatinkan ..mereka susah mendapatkan haknya mulai dari hak akan kesehatan, keamanan, juga berkaitan dengan pendidikan. Lebih dari itu para petinggi Negara Hastina Pura yang banyak diisi dari kalangan kerabat keraton…menjadikan kanda Duryudana Susah mengambil keputusan jika menghadapi masalah…, Semar melihat kondisi yang seperti itu aku harus bagaimana…?.”
“Hemmm….,Raden …ini namanya, Hastina pura bisa dibilang sedang sakit, dan sakit harus segera diobati , jika tidak akan berbahaya bagi kelangsungan Negara Hastina Pura lebih – lebih rakyat di negeri Hastina Pura.
“Terus apa semar…tindakkan tepat untuk mencegah kondisi ini supaya tidak berlarut – larut serta makin carut marut .”
“Raden sebagai sebagai kesatria , raden harus mengingatkan …gusti prabu Duryudana, bahwa ini semua tidak baik .Lebih – lebih raden adalah Putra prabu Pandu Pemilik Hastina Pura yang sebenarnya , pastinya harus memiliki tanggung jawab besar akan keselamatan , ketentraman , juga kebaikkan negeri Hastina pura pada masa – masa yang akan datang..”
“ Benar …raden apa yang dikatakan bapak semar ,,,ini sudah tidak bisa ditunda – tunda lagi”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar